Jadilah Proaktif

Jadilah proaktif merupakan prinsip visi pribadi. Saat ini kata proaktif umum digunakan de-ngan pengertian inisiatif. Kata PROAKTIF yang dimaksudkan dalam 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif lebih dari inisiatif. Proaktif yang dimaksud disini adalah sebagai manusia kita bertanggung jawab atas hidup kita sendiri, sikap kita merupakan keputusan yang kita pilih berdasarkan nilai-nilai yang kita anut tidak dipengaruhi oleh kondisi, perasaan atau lingkungan kita.

Ciri-ciri Manusia Proaktif :

  1. Merespon sesuai dengan nilai-nilai yang dianut
  2. Menerima tanggung jawab atas perilakunya
  3. Berfokus dalam lingkaran pengaruh mereka

Ada beberapa hal yang akan kita kenal dalam kebiasaan yang satu ini.

PERILAKU REAKTIF

Orang-orang yang reaktif membiarkan pengaruh-pengaruh luar (suasana hati, perasaan, situasi yang ada) mengendalikan respon- respon mereka.

Determinisme Genetis

Determinisme genetis mengatakan bahwa kakek, nenek atau nenek moyang adalah yang berbuat begitu kepada Anda sehingga Anda mempunyai sifat seperti ini. Misalnya nenek mo-yang Anda pemarah, sifat ini diturunkan dari generasi ke gene-rasi, dan diwariskan kepada An- da. Apabila Anda menghadapi masalah, Anda selalu menjadi pemarah karena Anda merasa “dari sananya” saya pemarah.

Determinisme Psikis

Determinisme psikis mengatakan orangtua Andalah yang berbuat begitu kepada Anda. Pendidikan dan pengasuhan selama masa kanak-kanak mem- bentuk kecenderungan pribadi dan karakter Anda. Pengalaman masa kanak-kanak tertanam da-lam alam bawah sadar Anda. Apabila yang tertanam merupakan hal-hal buruk maka hal ini akan berpengaruh pada masa dewasa, dan dalam mengha-dapi masalah yang berhubung- an dengan hal tersebut maka Anda akan berkata orang tua saya mendidik saya seperti itu.

Determinisme Lingkungan

Determinisme mengatakan atasan Anda, pasangan Anda, anak-anak Anda, situasi ekono-mi, yang membuat Anda se- perti saat ini. Anda merasa tidak bertanggung jawab terhadap hal-hal yang terjadi karena lingkungan Anda.

PERILAKU PROAKTIF

Manusia proaktif menggunakan ruang kebebasan yang dimilikinya untuk membuat pilihan-pilihan yang paling sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya dan bertanggung jawab atas pilihannya.

Dalam ruang kebebasan itu manusia proaktif berpikir menggunakan 4 anugerah manusiawi. Mengapa manusiawi? Oleh karena 4 anugerah ini hanya di- berikan Tuhan kepada manusia, tidak kepada hewan atau ma-khluk hidup lainnya.

ANUGERAH MANUSIAWI

Kesadaran Diri

Memungkinkan kita memisahkan diri dan memeriksa cara kita “melihat” diri sendiri. Hal ini mempengaruhi sikap dan pe-rilaku kita juga mempengaruhi bagaimana kita melihat orang lain.

Imajinasi

Kemampuan untuk membayangkan hal-hal diluar pengalaman maupun realitas yang ada.

Hati Nurani atau Suara Hati

Kesadaran batin tentang hal benar dan hal salah, tentang prin- sip-prinsip yang kita yakini dan tindakan yang selaras dengan prinsip tersebut.

KEHENDAK BEBAS

Kemampuan bertindak berdasarkan kesadaran diri, bebas dari pengaruh luar.

Ciri ketiga dari manusia proaktif adalah berfokus pada

LINGKARAN PENGARUH,

apabila kita membahas lingkaran pengaruh maka kitapun akan membahas lingkaran ke-pedulian, karena keduanya tidak dapat dipisahkan.

Lingkaran Kepedulian

Hal-hal yang berada diluar diri kita yang tidak dapat kita kontrol misalnya kondisi eko-nomi saat ini, bahaya alam (angin topan La Nina), utang negara, situasi politik.

Lingkaran Pengaruh

Hal-hal yang dapat kita kontrol, hal-hal yang kita dapat lakukan sesuatu terhadapnya. Manusia proaktif berfokus pada lingkaran pengaruh, me-reka melakukan hal-hal yang terhadapnya mereka dapat ber- buat sesuatu. Sifat energinya adalah positif, yang mengakibatkan lingkaran pengaruh mereka meningkat.

Manusia yang reaktif berpusat pada lingkaran kepedulian dengan mengatakan:

“Seandainya saja saya mempunyai atasan yang penuh pengertian …”
“Seandainya saja saya mempunyai harta yang lebih banyak …”
“Seandainya saja saya mempunyai istri yang lebih bijaksana …”
“Seandainya saja saya mempunyai lebih banyak waktu …”

Banyak angan-angan disana tetapi tidak melakukan sesuatu, dipenuhi oleh mimpi namun tidak berusaha mewujudkan mimpi.

Manusia proaktif berpusat pada lingkaran pengaruh, dipe-nuhi dengan MENJADI. Saya dapat menjadi lebih sabar, menjadi bijaksana, menjadi penuh kasih, menjadi pendengar yang baik. Manusia proaktif tidak hanya berangan-angan atau peduli terhadap sesuatu tetapi melakukannya dan mewujudkannya, berusaha MENJADI diperlukan inisiatif dan keinginan yang kuat.

Jadilah proaktif adalah perubahan dari dalam keluar, untuk menjadi berbeda dan dengan menjadi berbeda dapat mengadakan perubahan se-hingga saya dapat menjadi lebih rajin, saya menjadi lebih kreatif, saya menjadi lebih dapat bekerja sama.

Proaktif, ada ruang untuk berpikir dan memilih respon setelah stimulus datang. Akan tetapi walaupun kita bebas untuk memilih tindakan kita, kita tidak bebas untuk memilih konsekuensi dari tindakan itu, karena konsekuensi diatur oleh hukum alam.

Kon- sekuensi berada dalam lingkaran kepedulian. Oleh karena itu hiduplah selaras dengan prinsip agar membawa konsekuensi positif, melanggar prinsip akan menghasilkan konskuensi negatif. Sekali lagi manusia proaktif bertanggung jawab atas pilihannya, apabila yang dipilih berakibat negatif/kesalahan maka akuilah dan belajar darinya karena “Keberhasilan berada pada ujung lain dari kegagalan”

4 responses to this post.

  1. Penjelasan tentang lingkaran pengaruh dan lingkaran kepedulian di atas belum detail. saya berharap penjelasan tersebut disertai gambar-gambar sebagai pendukungnya. Demikian, tak lupa ungkapan terimakasih yang tiada terhingga dari saya Tuti J Rismarini, e-mail tuti300756@yahoo.com

    Reply

  2. […] tulisan diatas gw kutip dari sini dan dibawah ini gw copas dr blognya […]

    Reply

  3. tq untuk pendapatnya dalam tulisan ini.

    Reply

Leave a comment